Kehamilan di luar kandungan, atau yang secara medis dikenal sebagai kehamilan ektopik, merupakan kondisi serius yang sering kali tidak disadari oleh banyak perempuan. Padahal, mengenali ciri-ciri awal kehamilan ektopik sangat penting untuk mencegah komplikasi berbahaya seperti pendarahan hebat hingga pecahnya saluran tuba.
Berbeda dari kehamilan normal yang berkembang di dalam rahim, kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang dibuahi menempel dan tumbuh di tempat yang tidak seharusnya—terutama di dalam tuba falopi. Karena tidak memiliki ruang dan struktur pendukung, kehamilan ini tidak bisa dilanjutkan dan dapat membahayakan keselamatan ibu.
Ciri-Ciri Kehamilan di Luar Kandungan
Banyak perempuan mengira bahwa kehamilan ektopik memiliki gejala yang sama dengan kehamilan biasa. Namun, terdapat tanda-tanda spesifik yang bisa menjadi peringatan:
Nyeri tajam atau menusuk di satu sisi perut bagian bawah
Pendarahan dari vagina, yang bisa ringan atau menyerupai menstruasi
Nyeri saat berhubungan intim atau saat buang air kecil/besar
Pusing, lemah, bahkan pingsan akibat pendarahan dalam
Nyeri di bahu akibat iritasi saraf dari darah yang merembes ke rongga perut
Gejala-gejala ini umumnya muncul pada usia kehamilan 6–8 minggu, dan sering kali dianggap sebagai gejala umum. Padahal, jika diabaikan, kondisi ini dapat berkembang menjadi darurat medis yang mengancam nyawa.
Siapa yang Berisiko Mengalami Kehamilan Ektopik?
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko kehamilan di luar kandungan antara lain:
Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya
Merokok aktif
Infeksi menular seksual (IMS) seperti klamidia atau gonore
Penggunaan alat kontrasepsi IUD saat terjadi konsepsi
Endometriosis
Riwayat operasi panggul atau tuba falopi
Wanita di atas usia 35 tahun dan mereka yang menjalani program fertilitas juga memiliki risiko lebih tinggi.
Langkah Pencegahan dan Penanganan
Penting bagi setiap perempuan untuk menjaga kesehatan reproduksi melalui:
Pemeriksaan rutin ke dokter kandungan
Pengobatan IMS sejak dini
Menghindari rokok
Praktik hubungan seksual yang aman
Jika mencurigai adanya gejala yang tidak biasa selama awal kehamilan, segera konsultasikan ke tenaga medis. Semakin cepat kehamilan ektopik terdeteksi, semakin besar peluang untuk menghindari komplikasi serius.