Di tengah keterbatasan anggaran pembangunan infrastruktur nasional, proyek Giant Sea Wall tetap menjadi prioritas utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa pemerintah tetap berkomitmen membangun tanggul laut raksasa sebagai langkah strategis menghadapi ancaman rob, penurunan tanah, dan perubahan iklim ekstrem yang mengintai kawasan Pantai Utara Jawa.
Presiden Prabowo telah mencanangkan proyek ini sejak masa kampanye, bahkan menginstruksikan pembangunan tanggul dari Banten hingga Gresik. Sebagai upaya konkret, pemerintah kini tengah menyiapkan Badan Otorita Tanggul Laut Pantura untuk menjamin pembangunan berkelanjutan dari Jakarta hingga Demak dan Semarang. Di Jakarta sendiri, proyek tanggul sepanjang 19 km telah dicanangkan dengan anggaran mencapai Rp5 triliun per tahun.
Dengan estimasi penyelesaian hingga 20 tahun dan total biaya hingga US$80 miliar, proyek giant sea wall bukan hanya investasi infrastruktur, tapi juga bentuk nyata dari adaptasi iklim dan perlindungan jutaan jiwa dari bencana pesisir.
Apa Itu Giant Sea Wall?
Giant Sea Wall adalah struktur pertahanan pantai berskala besar yang dirancang untuk menahan laju air laut agar tidak masuk ke daratan. Dikenal juga sebagai tanggul laut raksasa, struktur ini biasanya dibangun di sepanjang garis pantai atau bahkan di lepas pantai sebagai bentuk perlindungan utama terhadap erosi, abrasi, banjir rob, serta dampak kenaikan permukaan air laut akibat perubahan iklim.
Di Indonesia, nama Giant Sea Wall mulai dikenal luas lewat proyek ambisius NCICD (National Capital Integrated Coastal Development) yang dirancang untuk melindungi wilayah pesisir utara Jakarta dari ancaman bencana akibat penurunan permukaan tanah dan banjir rob.
Fungsi Giant Sea Wall
Pembangunan Giant Sea Wall tidak sekadar menjadi proyek infrastruktur biasa. Berikut beberapa fungsi utama dari tanggul laut raksasa ini:
Menahan Banjir Rob
Giant Sea Wall berperan sebagai benteng terhadap gelombang laut tinggi dan limpasan air laut yang bisa menyebabkan banjir rob di kawasan pesisir.Mencegah Erosi dan Abrasi
Struktur ini melindungi garis pantai dari gelombang besar dan erosi terus-menerus yang dapat mengikis daratan.Menstabilkan Kawasan Pesisir
Dengan gelombang laut yang lebih terkendali, Giant Sea Wall memungkinkan pembangunan ekonomi seperti pelabuhan, permukiman, dan fasilitas publik yang lebih aman dan berkelanjutan.Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim
Sea wall merupakan langkah konkret dalam membangun kota yang lebih tangguh menghadapi dampak perubahan iklim global, terutama kenaikan air laut.
Baca juga: Android 16 Resmi Hadir, Simak Fitur-Fitur Unggulannya
Negara-Negara yang Memiliki atau Membangun Giant Sea Wall
Proyek Giant Sea Wall bukan hanya milik Jakarta. Beberapa negara lain di dunia juga mengembangkan proyek serupa dengan tujuan mitigasi iklim dan perlindungan wilayah pesisir:
Belanda – Delta Works & Afsluitdijk
Belanda adalah pionir dalam sistem pertahanan laut. Mereka membangun kompleks tanggul raksasa Delta Works dan bendungan Afsluitdijk untuk menjaga daratan dari Laut Utara.Jepang – Seawalls Pasca Tsunami
Setelah tragedi tsunami 2011, Jepang memperkuat kawasan pesisir dengan membangun ratusan kilometer seawall hingga setinggi 12 meter.Korea Selatan – Saemangeum Seawall
Korea membangun seawall sepanjang 33 km, menjadikannya salah satu tanggul terpanjang di dunia, dengan fungsi utama sebagai pengendali banjir dan reklamasi lahan.Amerika Serikat – New Orleans Hurricane Protection System
Setelah Badai Katrina, sistem pertahanan banjir termasuk sea wall dibangun untuk melindungi kota dari badai dan banjir besar.Indonesia – giant sea wall jakarta (NCICD)
Proyek NCICD yang terdiri dari pembangunan tanggul pantai, tanggul laut raksasa, hingga revitalisasi drainase, menjadi langkah besar untuk menyelamatkan Jakarta dari tenggelam.
Rencana Pembangunan Giant Sea Wall di Indonesia
Proyek NCICD dibagi dalam tiga fase:
Fase A: Pembangunan tanggul pantai untuk menahan air laut langsung di sepanjang pesisir.
Fase B & C: Pembangunan Giant Sea Wall yang lebih jauh di laut, menyerupai pulau buatan sekaligus pengendali banjir utama.
Selain itu, pemerintah juga merencanakan peningkatan sistem pengelolaan air tanah dan pembangunan sistem drainase terpadu yang mendukung keberhasilan proyek secara keseluruhan.
Tantangan dan Pertimbangan Lingkungan
Meski menawarkan manfaat besar, pembangunan Giant Sea Wall juga menuai perhatian dari sisi lingkungan dan sosial. Dibutuhkan:
Kajian dampak lingkungan menyeluruh
Keterlibatan masyarakat pesisir
Kolaborasi antara pemerintah, pakar teknik, dan ahli ekosistem laut
Jika tidak dirancang dengan matang, struktur raksasa ini bisa mengganggu kehidupan biota laut dan merusak pola arus alami laut.
Giant Sea Wall adalah representasi dari bagaimana negara-negara di dunia merespons tantangan nyata perubahan iklim dan ancaman kenaikan air laut. Dengan perencanaan yang tepat dan pembangunan yang berkelanjutan, struktur ini dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga keselamatan jutaan jiwa dan memastikan masa depan wilayah pesisir tetap aman dan produktif.