Purbaya Yudhi Sadewa resmi dilantik sebagai Menteri Keuangan pada 8 September 2025, menggantikan Sri Mulyani yang telah menjabat dengan total masa jabatan lebih dari 13 tahun. Kehadirannya membawa harapan baru dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Latar Belakang Pendidikan
Purbaya lahir di Bogor pada 7 Juli 1964. Ia mengawali pendidikan tingginya di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan mengambil jurusan Teknik Elektro. Setelah itu, ia melanjutkan studi hingga meraih gelar doktor di bidang ekonomi dari Purdue University, Amerika Serikat. Kombinasi keilmuan teknik dan ekonomi membuatnya dikenal sebagai sosok yang mampu merumuskan kebijakan strategis dengan pendekatan multidisiplin.
Perjalanan Karier
Karier Purbaya cukup panjang, mencakup sektor swasta hingga pemerintahan.
Sektor Swasta
- Field Engineer – Schlumberger Overseas SA (1989–1994)
- Senior Economist – Danareksa Research Institute (2000–2005)
- Chief Economist – Danareksa Research Institute (2005–2013)
- Direktur Utama – PT Danareksa Securities (2006–2008)
- Anggota Dewan Direksi – PT Danareksa (Persero) (2013–2015)
- Pemerintahan
- Staf Khusus Bidang Ekonomi – Menko Perekonomian (2010–2014)
Anggota Komite Ekonomi Nasional (2010–2014)
- Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis – Kantor Staf Presiden (2015)
- Staf Khusus Bidang Ekonomi – Menko Polhukam (2015–2016)
- Staf Khusus Bidang Ekonomi – Menko Kemaritiman (2016–2018)
- Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi – Kemenko Marves (2018–2020)
- Ketua Dewan Komisioner LPS (2020–2025)
- Menteri Keuangan (2025–sekarang)
Pengalaman tersebut memperlihatkan konsistensinya dalam dunia ekonomi dan kebijakan publik. Saat memimpin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya berperan penting dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional, terutama melalui koordinasi dengan berbagai otoritas.
Prestasi dan Reputasi
Dengan pengalaman lintas sektor, Purbaya dikenal sebagai ekonom yang berpikir strategis. Ia juga memiliki reputasi kuat dalam riset ekonomi dan implementasi kebijakan publik. Karier panjangnya membuktikan bahwa dirinya mampu beradaptasi baik dalam dunia akademik, bisnis, maupun birokrasi pemerintahan.
Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2023 yang disampaikan pada Maret 2024, total kekayaan Purbaya tercatat sebesar Rp 32,8 miliar. Rinciannya meliputi:
- Tanah dan Bangunan: Rp 24,85 miliar (3 aset di Jakarta Selatan)
- Kendaraan dan Mesin: Rp 3,6 miliar (Mercedes-Benz, BMW, Toyota Alphard, Peugeot, Yamaha XMAX, Honda Vario)
- Kas dan Setara Kas: Rp 3,6 miliar
- Harta Lainnya: Rp 571 juta
Jumlah ini mencerminkan keberhasilan finansial yang sejalan dengan rekam jejak karier profesionalnya.
Dengan latar belakang akademis yang kuat, pengalaman luas di sektor swasta dan pemerintahan, serta integritas yang teruji, Purbaya Yudhi Sadewa kini diharapkan mampu membawa kebijakan fiskal Indonesia ke arah yang lebih stabil dan berdaya saing.